DATA SISWA YANG RESPON

Senin, 18 Januari 2021

XI IPS3

Menyajikan Proposal Hasil Diskusi
Kita  sudah  mengetahui  bahwa  struktur  proposal  terdiri  atas  bagianbagian berikut.
1.  Latar Belakang
2.  Masalah dan Tujuan
a. Masalah
b. Tujuan
3.  Ruang Lingkup Kegiatan
a. Objek
b. Jenis-jenis kegiatan
4.  Kerangka Teoretis dan Hipotesis
a. Kerangka teoretis
b. Hipotesis
5.  Metode
6.  Pelaksana Kegiatan
a. Penanggung jawab
b. Susunan personalia
7.  Fasilitas yang Tersedia
a. Sarana
b. Peralatan
8.  Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan-keuntungan
b. Kemungkinan kerugian
9.  Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu
b. Tempat
10. Anggaran Biaya
11. Dafar Pustaka
12. Lampiran-Lampiran
Sementara  itu,  kebahasaan  yang  menandai  proposal  adalah banyaknya menggunakan fitur-fitur berikut.
1.  Pernyataan argumentatif
2.  Pernyataan persuasif
3.  Kata-kata teknis
4.  Kata kerja tindakan

5.  Kata pendefnisian
6.  Kata perincian
7.  Kata keakanan
Struktur  dan  kaidah  itulah  yang  menjadi  pedoman  kita  ketika mendiskusikan kelengkapan dan ketepatan suatu proposal. Selain itu, diskusi  tentang  suatu  teks  proposal  ataupun  teks-teks  lainnya  dapat pula  berkenaan  dengan  kaidah-kaidah  kebahasaan  lainnya,  seperti keefektifan kalimat, ketepatan pemilihan kata, serta kebakuan ejaan dan tanda bacanya.

 

Kegiatan 2
Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Proposal

Perhatikan kembali cuplikan berikut.
 

        Kurikulum  baru  yang  tidak  beberapa  lama  lagi  diberlakukan, merupakan momentum terbaik dalam memperbaiki kondisi yang tidak menggembirakan  itu.  Apalagi  dengan  pendekatan  yang  digunakan kurikulum  ini  yang  sangat  kondusif  bagi  dilakukannya  upaya-upaya tersebut.  Kurikulum  baru  tersebut  memberdayakan  peran  guru  dalam pengembangannya, terutama dalam pemilihan materi dan penggunaan metode yang sesuai dengan kompetensi para siswanya. Dengan demikian, terangakatnya  prestasi  dan  keterampilan  membaca  dan  menulis
siswa,  kembali  kepada  peran  para  pengajar  dalam  pengajarannya. Untuk  itu,  sebuah  upaya  pembekalan  terhadap  para  pengajar  tentang pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak untuk dilakukan.

 

 

         Beberapa kaidah kebahasaan yang menandai sebuah proposal tampak di dalamnya. Di dalam tersebut terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat argumentatif. Argumen yang dimaksud, antara lain, tentang pemberlakuan kurikulum baru sebagai momentum terbaik untuk memperbaiki kondisi
(pembelajaran).  Kurikulum  baru  mendorong  pemberdayaan  peran  guru (pengajar) dalam mengembangkan kompetensi siswa. Argumen-argumen tersebut  akan  lebih  meyakinkan  apabila  disertai  dengan  alasan.  Suatu alasan  sering  kali  menggunakan  konjungsi  penyebaban,  seperti sebab, karena, oleh karena itu.
        Selain  pernyataan-pernyataan  argumentatif,  di  dalamnya  terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat persuasif. Hal ini dimaksudkan untuk menggugah  penerima  proposal  untuk  menerima  ajuan  itu.  Misalnya,

 

perhatikanlah  kalimat  terakhir  dalam  cuplikan  itu.  Kalimat  “Untuk  itu, sebuah upaya pembekalan terhadap para pengajar tentang pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak untuk  dilakukan”  merupakan  kalimat  persuasif  yang  menyatakan
pentingnya kegiatan yang diajukannya itu sehingga diharapkan pihak yang ditujunya bisa menerimanya. 

Fitur-ftur kebahasaan lainnya yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut.


1.  Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu  sendiri  ataupun  tentang  istilah-istilah  berkaitan  dengan  bidang keilmuannya.
 

Istilah Kegiatan (Penelitian) Istilah Keilmuan (Pendidikan)
abstrak
analisis data
hipotesis
instrumen
latar belakang
metode penelitian
pengolahan data
penelitian lapangan
pengumpulan data
populasi
sampel
teknik penelitian
afektif
buku pelajaran
kompetensi
kurikulum
materi pengajaran
media belajar
minat baca
pembelajaran
peserta didik
psikologis
sekolah

2.  Menggunakan  banyak  kata  kerja  tindakan  yang  menyatakan langkah-langkah  kegiatan  (metode  penelitian).  Kata-kata  yang dimaksud,  misalnya, berlatih,  membaca,  mengisi,  mencampurkan, mendokumentasikan, mengamati, melakukan.
 

3.  Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefnisan, yang ditandai oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.
 

4.  Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu, petama, kedua, ketiga.
 

5.  Menggunakan  kata-kata  yang  bersifat  “keakanan”,  seperti akan, diharapkan, direncakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan.
 

6.  Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna  menghindari  kesalahan  pemahaman  antara  pihak  pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal.

 XI IPS3

https://forms.gle/nBJ7srMgmhuqfb9L7

 

PHB BAHASA INDONESIA X dan XI

  PHB BAHASA INDONESIA X https://forms.gle/3c4mk86SdT2sLxBL6 PHB BAHASA INDONESIA XI https://forms.gle/xfrqHEsjNDRi9toL9