DATA SISWA YANG RESPON

Selasa, 25 Agustus 2020

XI IPS2

 

XI IPS2

 


Kiat Berwawancara Kerja
       Bagi perusahaan, wawancara merupakan kesempatan untuk menggali 
kualifkasi calon pegawai secara lebih mendalam, melihat kecocokannya 
dengan posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat perusahaan. 
Wawancara pun menjadi ajang tanya jawab antara pewawancara dengan 
calon.
       Agar mudah dipahami oleh mitra bicara, kita harus berbicara dengan 
jelas. Usahakan agar kita tidak berbicara terlalu cepat atau lambat, atur 
juga suara agar jelas terdengar. Suara yang terlalu pelan membuat kita 
terlihat kurang percaya diri, sementara suara yang terlalu keras membuat 
kita terlihat agresif. Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi suatu 
keharusan.
      Selain itu, perhatikan betul apa yang disampaikan pewawancara 
agar kita dapat memberikan jawaban yang relevan. Tidak ada salahnya 
menanyakan kembali atau mencoba mengulangi pertanyaan yang diajukan 
untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah benar. Namun, jangan 
melakukannya terlalu sering karena justru akan membuat pewawancara 
mempertanyakan daya tangkap kita.
Bahasa tubuh pun ikut memegang peranan. Gerakan nonverbal seperti 
mengangguk atau sikap tubuh yang agak condong ke depan menunjukkan 
bahwa kita tertarik pada apa yang disampaikan si pewawancara. Pastikan 
pula kita menjaga kontak mata dengan pewawancara karena kontak mata 
penting dalam proses komunikasi, termasuk dalam wawancara kerja.
      Singkatnya, akan lebih baik jika kita mampu menampilkan sikap 
yang antusias secara verbal maupun nonverbal. Oleh karena itu, hindari 
bahasa tubuh yang dapat diartikan negatif, seperti menggoyangkan kaki, 
mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata. Cara berbicara 
yang percaya diri namun tidak terkesan sombong dapat menarik minat 
pewawancara.
      Pada saat berbicara, hindari uraian yang panjang lebar dan bertele-
tele. Cobalah mengemas kalimat secara singkat dan terfokus, tetapi tetap 
menarik. Kita diharapkan mampu menunjukkan bahwa kita adalah orang 
yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Ceritakanlah kemampuan atau 
pengalaman yang relevan dengan posisi tersebut. Hindari mengkritik 
atasan atau rekan kerja sebelumnya karena ini menunjukkan sikap yang 
tidak profesional. 
      Selama wawancara berlangsung, jadilah diri sendiri. Ungkapan ini 
mungkin terdengar klise, namun jauh lebih baik menjadi diri sendiri 
dan berbicara dengan jujur, daripada mencoba mengatakan sesuatu 
yang menurut kita akan membuat pewawancara merasa terkesan. Jangan 
melebih-lebihkan kualifkasi kita, apalagi mengelabui dengan memberikan 
data yang tidak benar. Cepat atau lambat, pewawancara akan menemukan 
bahwa data tersebut hanyalah karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu 
mengenali diri kita sendiri dengan tepat.
      Pewawancara biasanya memberikan kesempatan kepada kita untuk 
mengajukan pertanyaan di akhir wawancara. Gunakanlah kesempatan ini 
secara elegan dengan cara menunjukkan rasa ingin tahu kita tentang lingkup 
dan deskripsi tugas posisi yang dilamar, kesempatan pengembangan diri, 
dan sebagainya. Ini wajar karena bersikap pasif dan menyerahkan segala 
sesuatu kepada pihak perusahaan tidak akan menambah nilai kita di mata 
pewawancara.
     Calon yang ingin bertanya dalam porsi yang tepat menunjukkan 
kesungguhan minatnya pada posisi yang ditawarkan dan juga pada 
perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula pembicaraan mengenai 
gaji dan tunjangan. Pewawancara sangat menghargai kandidat yang 
mampu menentukan nominal gaji yang ia harapkan karena dianggap 
dapat melakukan penilaian atas kemampuannya dan tugas-tugas yang 
akan dilakukan. Tefntu saja angkanya harus logis sambil tetap membuka 
kesempatan untuk negosiasi.
      Dengan persiapan matang dan unjuk diri yang baik saat wawancara, 
kita telah meninggalkan kesan yang layak untuk dipertimbangkan oleh 
perusahaan. 
(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam Wawancara Kerja” dalam Kompas dengan pengubahan)


Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-

langkah, dan penegasan ulang.

1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam 

teks. Pada contoh teks berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan 

yang dimaksud berupa pengertian wawancara dan manfaat bagi suatu 

perusahaan (paragraf 1).

2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada 

pembaca terkait dengan topik yang ditentukan (paragraf 2–9).

3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk-

petunjuk itu dijalankan dengan baik (paragraf 10).



Marilah menelaah teks secara berkelompok! Bacalah teks berjudul “Kiat 

Menata Rambut Pendek” di bawah ini dengan saksama! Mintalah salah 

seorang temanmu di kelompok untuk membacakan teks tersebut


Tugas 1 

Setelah kamu membaca teks tersebut, selanjutnya ikutilah instruksi di 

bawah ini!

1. Jelaskanlah struktur pembentuk teks tersebut secara jelas!

2. Simpulkan teks tersebut berdasarkan kelengkapan strukturnya!

3. Tuliskan hasil kerjamu di link yang sudah tersedia dibawah! 

berikut ini pada lembar terpisah atau buku kerjamu!

XI IPS3

https://forms.gle/GGs3XkdRRanRrsXy5

PHB BAHASA INDONESIA X dan XI

  PHB BAHASA INDONESIA X https://forms.gle/3c4mk86SdT2sLxBL6 PHB BAHASA INDONESIA XI https://forms.gle/xfrqHEsjNDRi9toL9