Kegiatan 2
Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan
Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik
Langkah
awal menulis sebuah karya ilmiah adalah menentukan topik.
Langkah awal itu lebih tepatnya disebut sebagai penentuan masalah
apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil
penelitian.
Baik itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-hal yang harus
diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslah:
a. menarik perhatian penulis,
b. dikuasai penulis,
c. menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.
2. Membuat kerangka tulisan
Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan kita
tersusun secara lebih sistematis. Langkah ini juga sangat
membantu di dalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan di
dalam pengembangannya. Berikut contohnya.
Peranan Pemuda dalam Pembangunan
1. Pendahuluan
Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa:
a. pemuda pada masa prakemerdekaan;
b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan
c. pemuda di masa pembangunan.
2. Pembahasan
a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa;
b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan
c. faktor penunjang dan kendala:
1) kendala psikologis,
2) kendala sosial, dan
3) kendala ekonomi.
3. Penutup
Kerangka
tersebut dikembangkan dari topik “Peranan Pemuda dalam
Pembangunan”. Sesuai dengan struktur umum karya ilmiah, topik
itu pun kemudian dikembangkan ke dalam tiga bagian:
pendahuluan,
pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita bisa
memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan dengan topik yang akan
dibahas.
Kerangka itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber
yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data
ataupun teori tentang potensi-potensi pemuda dan
sektor-sektorpembangunan. Selain itu, kita pun perlu
sumber-sumber berkenaan dengan faktor penunjang dan
kendala-kendala dalam implementasi peranan pemuda dalam pembangunan.
3. Mengumpulkan bahan
Langkah
ini sangat penting di dalam menyusun sebuah karya ilmiah.
Berbeda dengan menulis fksi yang bisa saja berdasarkan
imajinasi, karya ilmiah tidaklah demikian. Agar tulisan itu
tidak kering, kita memerlukan sejumlah teori dan data yang
mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber
dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber
lainnya. Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui
kegiatan observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
4. Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap
Kerangka
yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut harus
pula memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada
penulisan karya ilmiah.
Tugas
KELAS XI IPS4
https://forms.gle/6cR2Y27RWHd81sVt9
DATA SISWA YANG RESPON
Selasa, 31 Maret 2020
Selasa, 31 Maret 2020 KELAS XI IPS 3
Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan
Karya IlmiahSetelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. mengungkapkan informasi berdasarkan isi karya ilmiah;
2. menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika dan kebahasaan.
Kegiatan 1
Mengungkapkan Informasi Berdasarkan Isi Karya Ilmiah
Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah. Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan. Makalah merupakan karya ilmiah
yang secara khusus dipersiapkan dalam diskusi-diskusi ilmiah, seperti simposium, seminar, atau lokakarya.
Makalah terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Untuk
penjelasan ketiga hal tersebut, perhatikan urutan berikut ini.
1. Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi:
a. latar belakang masalah,
b. perumusan masalah, dan
c. prosedur pemecahan masalah.
2. Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam
mengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang
dilengkapi oleh data pendukung serta argumentasi-argumentasi yang
berlandaskan pandangan ahli dan teori yang relevan.
3. Simpulan
Bagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan dari pembahasan. Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya pada bagian pembahasan.
Dalam mengambil simpulan tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan. Pada bagian akhir makalah harus dilengkapi dengan dafar pustaka, yakni sejumlah sumber yang digunakan di dalam penulisan makalah
tersebut. Yang dimaksud dengan sumber bisa berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar, ataupun laman dari internet. Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetis dengan memuat:
1. nama penulis,
2. tahun/edisi penerbitan,
3. judul buku, artikel, atau berita,
4. kota penerbit,
5. nama penerbit.
Misalnya, pokok pikiran karangan kita itu diperoleh dari buku yang ditulis oleh E. Kosasih yang berjudul Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia. Kita dapat menuliskannya dalam dafar pustaka seperti berikut.
Kosasih, E.. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan,
Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
atau
Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung:
Rosdakarya.
Dalam dafar pustaka tersebut, di samping nama penulis dan judul bukunya, harus dicantumkan tahun terbit, nama, beserta kota tempat buku itu diterbitkan.
1. Kosasih, E.,nama penulis.
2. 2003, tahun buku itu diterbitkan.
3. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa
Indonesia, judul buku.
4. Bandung, nama kota/tempat domisili penerbit.
5. Yrama Widya, penerbit
Kegiatan 2
Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan
Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik
Langkah awal menulis sebuah karya ilmiah adalah menentukan topik. Langkah awal itu lebih tepatnya disebut sebagai penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil penelitian.
Baik itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-hal yang harus
diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslah:
a. menarik perhatian penulis,
b. dikuasai penulis,
c. menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.
2. Membuat kerangka tulisan
Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan kita tersusun secara lebih sistematis. Langkah ini juga sangat membantu di dalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan di dalam pengembangannya. Berikut contohnya.
Peranan Pemuda dalam Pembangunan
1. Pendahuluan
Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa:
a. pemuda pada masa prakemerdekaan;
b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan
c. pemuda di masa pembangunan.
2. Pembahasan
a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa;
b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan
c. faktor penunjang dan kendala:
1) kendala psikologis,
2) kendala sosial, dan
3) kendala ekonomi.
3. Penutup
Kerangka tersebut dikembangkan dari topik “Peranan Pemuda dalam Pembangunan”. Sesuai dengan struktur umum karya ilmiah, topik itu pun kemudian dikembangkan ke dalam tiga bagian:
pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita bisa memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan dengan topik yang akan dibahas.
Kerangka itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun teori tentang potensi-potensi pemuda dan sektor-sektorpembangunan. Selain itu, kita pun perlu sumber-sumber berkenaan dengan faktor penunjang dan kendala-kendala dalam implementasi peranan pemuda dalam pembangunan.
3. Mengumpulkan bahan
Langkah ini sangat penting di dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Berbeda dengan menulis fksi yang bisa saja berdasarkan imajinasi, karya ilmiah tidaklah demikian. Agar tulisan itu tidak kering, kita memerlukan sejumlah teori dan data yang mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya. Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui kegiatan observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
4. Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap
Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut harus pula memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya ilmiah.
Tugas
KELAS XI IPS 3
https://forms.gle/wWiBAzAeUDPvFwPeA
Selasa, 31 Maret 2020 KELAS XI BAHASA
Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan
Karya IlmiahSetelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. mengungkapkan informasi berdasarkan isi karya ilmiah;
2. menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika dan kebahasaan.
Kegiatan 1
Mengungkapkan Informasi Berdasarkan Isi Karya Ilmiah
Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah. Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan. Makalah merupakan karya ilmiah
yang secara khusus dipersiapkan dalam diskusi-diskusi ilmiah, seperti simposium, seminar, atau lokakarya.
Makalah terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Untuk
penjelasan ketiga hal tersebut, perhatikan urutan berikut ini.
1. Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi:
a. latar belakang masalah,
b. perumusan masalah, dan
c. prosedur pemecahan masalah.
2. Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam
mengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang
dilengkapi oleh data pendukung serta argumentasi-argumentasi yang
berlandaskan pandangan ahli dan teori yang relevan.
3. Simpulan
Bagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan dari pembahasan. Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya pada bagian pembahasan.
Dalam mengambil simpulan tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan. Pada bagian akhir makalah harus dilengkapi dengan dafar pustaka, yakni sejumlah sumber yang digunakan di dalam penulisan makalah
tersebut. Yang dimaksud dengan sumber bisa berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar, ataupun laman dari internet. Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetis dengan memuat:
1. nama penulis,
2. tahun/edisi penerbitan,
3. judul buku, artikel, atau berita,
4. kota penerbit,
5. nama penerbit.
Misalnya, pokok pikiran karangan kita itu diperoleh dari buku yang ditulis oleh E. Kosasih yang berjudul Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia. Kita dapat menuliskannya dalam dafar pustaka seperti berikut.
Kosasih, E.. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan,
Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
atau
Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung:
Rosdakarya.
Dalam dafar pustaka tersebut, di samping nama penulis dan judul bukunya, harus dicantumkan tahun terbit, nama, beserta kota tempat buku itu diterbitkan.
1. Kosasih, E.,nama penulis.
2. 2003, tahun buku itu diterbitkan.
3. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa
Indonesia, judul buku.
4. Bandung, nama kota/tempat domisili penerbit.
5. Yrama Widya, penerbit
Kegiatan 2
Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan
Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik
Langkah awal menulis sebuah karya ilmiah adalah menentukan topik. Langkah awal itu lebih tepatnya disebut sebagai penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil penelitian.
Baik itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-hal yang harus
diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslah:
a. menarik perhatian penulis,
b. dikuasai penulis,
c. menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.
2. Membuat kerangka tulisan
Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan kita tersusun secara lebih sistematis. Langkah ini juga sangat membantu di dalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan di dalam pengembangannya. Berikut contohnya.
Peranan Pemuda dalam Pembangunan
1. Pendahuluan
Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa:
a. pemuda pada masa prakemerdekaan;
b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan
c. pemuda di masa pembangunan.
2. Pembahasan
a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa;
b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan
c. faktor penunjang dan kendala:
1) kendala psikologis,
2) kendala sosial, dan
3) kendala ekonomi.
3. Penutup
Kerangka tersebut dikembangkan dari topik “Peranan Pemuda dalam Pembangunan”. Sesuai dengan struktur umum karya ilmiah, topik itu pun kemudian dikembangkan ke dalam tiga bagian:
pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita bisa memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan dengan topik yang akan dibahas.
Kerangka itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun teori tentang potensi-potensi pemuda dan sektor-sektorpembangunan. Selain itu, kita pun perlu sumber-sumber berkenaan dengan faktor penunjang dan kendala-kendala dalam implementasi peranan pemuda dalam pembangunan.
3. Mengumpulkan bahan
Langkah ini sangat penting di dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Berbeda dengan menulis fksi yang bisa saja berdasarkan imajinasi, karya ilmiah tidaklah demikian. Agar tulisan itu tidak kering, kita memerlukan sejumlah teori dan data yang mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya. Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui kegiatan observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
4. Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap
Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut harus pula memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya ilmiah.
Tugas
KELAS XI BHS
https://forms.gle/kggASQCwMdoRewiQ9
Langganan:
Postingan (Atom)
PHB BAHASA INDONESIA X dan XI
PHB BAHASA INDONESIA X https://forms.gle/3c4mk86SdT2sLxBL6 PHB BAHASA INDONESIA XI https://forms.gle/xfrqHEsjNDRi9toL9
-
Bacalah teks dibawah ini dan kerjakan digogle form1 https://forms.gle/WoRfD5uPtLzscvox8
-
Soal PHB Bahasa Indonesia Kelas XI Waktu : 11.30 - 12.30 1. Apa saja sistematika penulisan proposal kegiatan? 2. Apa saja sistematika penu...
-
Kegiatan 2 Menemukan Gagasan Umum dan Fakta Penting dalam Teks Eksplanasi Perhatikanlah cuplikan teks berikut. Gagasan umum teks ...