DATA SISWA YANG RESPON

Selasa, 31 Maret 2020

Selasa, 31 Maret 2020 KELAS XI IPS4

Kegiatan 2
Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan

Untuk  menulis  karya  ilmiah  yang  baik,  langkah-langkah  yang  harus kita tempuh adalah sebagai berikut.
1.  Menentukan topik
Langkah  awal  menulis  sebuah  karya  ilmiah  adalah  menentukan topik.   Langkah  awal  itu  lebih  tepatnya  disebut  sebagai  penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil penelitian.

Baik itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-hal yang harus
diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslah:
a.  menarik perhatian penulis,
b. dikuasai penulis,
c.  menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.
2.  Membuat kerangka tulisan

Langkah  ini  penting  dilakukan  untuk  menjadikan  tulisan  kita tersusun  secara  lebih  sistematis.  Langkah  ini  juga  sangat  membantu di  dalam  penelusuran  sumber-sumber  yang  diperlukan  di  dalam pengembangannya. Berikut contohnya.
Peranan Pemuda dalam Pembangunan
1. Pendahuluan
Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa:
a. pemuda pada masa prakemerdekaan;
b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan
c. pemuda di masa pembangunan.
2. Pembahasan
a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa;
b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan
c. faktor penunjang dan kendala:
1) kendala psikologis,
2) kendala sosial, dan
3) kendala ekonomi.
3. Penutup
Kerangka  tersebut  dikembangkan  dari  topik  “Peranan  Pemuda dalam  Pembangunan”.  Sesuai  dengan  struktur  umum  karya  ilmiah, topik  itu  pun  kemudian  dikembangkan  ke  dalam  tiga  bagian:
pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita bisa memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan dengan topik yang akan dibahas.
Kerangka itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun  teori  tentang  potensi-potensi  pemuda  dan  sektor-sektorpembangunan.  Selain  itu,  kita  pun  perlu  sumber-sumber  berkenaan dengan  faktor  penunjang  dan  kendala-kendala  dalam  implementasi peranan pemuda dalam pembangunan.
3.  Mengumpulkan bahan
Langkah  ini  sangat  penting  di  dalam  menyusun  sebuah  karya ilmiah.  Berbeda  dengan  menulis  fksi  yang  bisa  saja  berdasarkan imajinasi,  karya  ilmiah  tidaklah  demikian.  Agar  tulisan  itu  tidak kering,  kita  memerlukan  sejumlah  teori  dan  data  yang  mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya. Adapun  data  itu  sendiri  dapat  diperoleh  melalui  kegiatan  observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
4.  Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap
Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data  yang  telah  dipersiapkan  sebelumnya.  Langkah  pengembangan tersebut  harus  pula  memperhatikan  kaidah-kaidah  kebahasaan  yang berlaku pada penulisan karya ilmiah.

Tugas
KELAS XI IPS4

https://forms.gle/6cR2Y27RWHd81sVt9

Selasa, 31 Maret 2020 KELAS XI IPS 3

Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan

Karya Ilmiah

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.  mengungkapkan informasi berdasarkan isi karya ilmiah;
2. menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika dan kebahasaan.

Kegiatan 1
Mengungkapkan Informasi Berdasarkan Isi Karya Ilmiah
     Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah. Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan. Makalah merupakan karya ilmiah
yang  secara  khusus  dipersiapkan  dalam  diskusi-diskusi  ilmiah,  seperti simposium, seminar, atau lokakarya.
     Makalah terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Untuk
penjelasan ketiga hal tersebut, perhatikan urutan berikut ini.

1.  Pendahuluan
     Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi:
     a.  latar belakang masalah,
     b. perumusan masalah, dan
     c.  prosedur pemecahan masalah.
2.  Pembahasan
     Bagian  ini  memuat  uraian  tentang  hasil  kajian  penulis  dalam
mengeksplorasi  jawaban  terhadap  masalah  yang  diajukan,  yang
dilengkapi oleh data pendukung serta argumentasi-argumentasi yang
berlandaskan pandangan ahli dan teori yang relevan.
3.  Simpulan
     Bagian  ini  merupakan  simpulan  dan  bukan  ringkasan  dari pembahasan. Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil  diskusi/uraian  yang  telah  dibuatnya  pada  bagian  pembahasan.
     Dalam mengambil simpulan tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan. Pada  bagian  akhir  makalah  harus  dilengkapi  dengan  dafar  pustaka, yakni  sejumlah  sumber  yang  digunakan  di  dalam  penulisan  makalah
tersebut. Yang dimaksud dengan sumber bisa berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar, ataupun laman dari internet. Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetis dengan memuat:
1. nama penulis,
2. tahun/edisi penerbitan,
3. judul buku, artikel, atau berita,
4. kota penerbit,
5. nama penerbit.

Misalnya, pokok pikiran karangan kita itu diperoleh dari buku yang ditulis oleh E. Kosasih yang berjudul Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia. Kita dapat menuliskannya dalam dafar pustaka seperti berikut.

Kosasih, E.. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan,
Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
atau

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung:
Rosdakarya.

Dalam dafar pustaka tersebut, di samping nama penulis dan judul bukunya, harus dicantumkan tahun terbit, nama, beserta kota tempat buku itu diterbitkan.
1.  Kosasih, E.,nama penulis.
2.  2003, tahun buku itu diterbitkan.
3.  Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa
     Indonesia, judul buku.
4.  Bandung, nama kota/tempat domisili penerbit.
5.  Yrama Widya, penerbit

Kegiatan 2
Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan

Untuk  menulis  karya  ilmiah  yang  baik,  langkah-langkah  yang  harus kita tempuh adalah sebagai berikut.
1.  Menentukan topik
Langkah  awal  menulis  sebuah  karya  ilmiah  adalah  menentukan topik.   Langkah  awal  itu  lebih  tepatnya  disebut  sebagai  penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil penelitian.

Baik itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-hal yang harus
diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslah:
a.  menarik perhatian penulis,
b. dikuasai penulis,
c.  menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.
2.  Membuat kerangka tulisan

Langkah  ini  penting  dilakukan  untuk  menjadikan  tulisan  kita tersusun  secara  lebih  sistematis.  Langkah  ini  juga  sangat  membantu di  dalam  penelusuran  sumber-sumber  yang  diperlukan  di  dalam pengembangannya. Berikut contohnya.
Peranan Pemuda dalam Pembangunan
1. Pendahuluan
Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa:
a. pemuda pada masa prakemerdekaan;
b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan
c. pemuda di masa pembangunan.
2. Pembahasan
a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa;
b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan
c. faktor penunjang dan kendala:
1) kendala psikologis,
2) kendala sosial, dan
3) kendala ekonomi.
3. Penutup
Kerangka  tersebut  dikembangkan  dari  topik  “Peranan  Pemuda dalam  Pembangunan”.  Sesuai  dengan  struktur  umum  karya  ilmiah, topik  itu  pun  kemudian  dikembangkan  ke  dalam  tiga  bagian:
pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita bisa memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan dengan topik yang akan dibahas.
Kerangka itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun  teori  tentang  potensi-potensi  pemuda  dan  sektor-sektorpembangunan.  Selain  itu,  kita  pun  perlu  sumber-sumber  berkenaan dengan  faktor  penunjang  dan  kendala-kendala  dalam  implementasi peranan pemuda dalam pembangunan.
3.  Mengumpulkan bahan
Langkah  ini  sangat  penting  di  dalam  menyusun  sebuah  karya ilmiah.  Berbeda  dengan  menulis  fksi  yang  bisa  saja  berdasarkan imajinasi,  karya  ilmiah  tidaklah  demikian.  Agar  tulisan  itu  tidak kering,  kita  memerlukan  sejumlah  teori  dan  data  yang  mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya. Adapun  data  itu  sendiri  dapat  diperoleh  melalui  kegiatan  observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
4.  Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap
Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data  yang  telah  dipersiapkan  sebelumnya.  Langkah  pengembangan tersebut  harus  pula  memperhatikan  kaidah-kaidah  kebahasaan  yang berlaku pada penulisan karya ilmiah.

Tugas
KELAS XI IPS 3
https://forms.gle/wWiBAzAeUDPvFwPeA

Selasa, 31 Maret 2020 KELAS XI BAHASA

Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan

Karya Ilmiah

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.  mengungkapkan informasi berdasarkan isi karya ilmiah;
2. menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika dan kebahasaan.

Kegiatan 1
Mengungkapkan Informasi Berdasarkan Isi Karya Ilmiah
     Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah. Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan. Makalah merupakan karya ilmiah
yang  secara  khusus  dipersiapkan  dalam  diskusi-diskusi  ilmiah,  seperti simposium, seminar, atau lokakarya.
     Makalah terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Untuk
penjelasan ketiga hal tersebut, perhatikan urutan berikut ini.

1.  Pendahuluan
     Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi:
     a.  latar belakang masalah,
     b. perumusan masalah, dan
     c.  prosedur pemecahan masalah.
2.  Pembahasan
     Bagian  ini  memuat  uraian  tentang  hasil  kajian  penulis  dalam
mengeksplorasi  jawaban  terhadap  masalah  yang  diajukan,  yang
dilengkapi oleh data pendukung serta argumentasi-argumentasi yang
berlandaskan pandangan ahli dan teori yang relevan.
3.  Simpulan
     Bagian  ini  merupakan  simpulan  dan  bukan  ringkasan  dari pembahasan. Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil  diskusi/uraian  yang  telah  dibuatnya  pada  bagian  pembahasan.
     Dalam mengambil simpulan tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan. Pada  bagian  akhir  makalah  harus  dilengkapi  dengan  dafar  pustaka, yakni  sejumlah  sumber  yang  digunakan  di  dalam  penulisan  makalah
tersebut. Yang dimaksud dengan sumber bisa berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar, ataupun laman dari internet. Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetis dengan memuat:
1. nama penulis,
2. tahun/edisi penerbitan,
3. judul buku, artikel, atau berita,
4. kota penerbit,
5. nama penerbit.

Misalnya, pokok pikiran karangan kita itu diperoleh dari buku yang ditulis oleh E. Kosasih yang berjudul Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia. Kita dapat menuliskannya dalam dafar pustaka seperti berikut.

Kosasih, E.. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan,
Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
atau

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung:
Rosdakarya.

Dalam dafar pustaka tersebut, di samping nama penulis dan judul bukunya, harus dicantumkan tahun terbit, nama, beserta kota tempat buku itu diterbitkan.
1.  Kosasih, E.,nama penulis.
2.  2003, tahun buku itu diterbitkan.
3.  Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa
     Indonesia, judul buku.
4.  Bandung, nama kota/tempat domisili penerbit.
5.  Yrama Widya, penerbit

Kegiatan 2
Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan

Untuk  menulis  karya  ilmiah  yang  baik,  langkah-langkah  yang  harus kita tempuh adalah sebagai berikut.
1.  Menentukan topik
Langkah  awal  menulis  sebuah  karya  ilmiah  adalah  menentukan topik.   Langkah  awal  itu  lebih  tepatnya  disebut  sebagai  penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil penelitian.

Baik itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-hal yang harus
diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslah:
a.  menarik perhatian penulis,
b. dikuasai penulis,
c.  menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.
2.  Membuat kerangka tulisan

Langkah  ini  penting  dilakukan  untuk  menjadikan  tulisan  kita tersusun  secara  lebih  sistematis.  Langkah  ini  juga  sangat  membantu di  dalam  penelusuran  sumber-sumber  yang  diperlukan  di  dalam pengembangannya. Berikut contohnya.
Peranan Pemuda dalam Pembangunan
1. Pendahuluan
Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa:
a. pemuda pada masa prakemerdekaan;
b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan
c. pemuda di masa pembangunan.
2. Pembahasan
a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa;
b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan
c. faktor penunjang dan kendala:
1) kendala psikologis,
2) kendala sosial, dan
3) kendala ekonomi.
3. Penutup
Kerangka  tersebut  dikembangkan  dari  topik  “Peranan  Pemuda dalam  Pembangunan”.  Sesuai  dengan  struktur  umum  karya  ilmiah, topik  itu  pun  kemudian  dikembangkan  ke  dalam  tiga  bagian:
pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita bisa memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan dengan topik yang akan dibahas.
Kerangka itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun  teori  tentang  potensi-potensi  pemuda  dan  sektor-sektorpembangunan.  Selain  itu,  kita  pun  perlu  sumber-sumber  berkenaan dengan  faktor  penunjang  dan  kendala-kendala  dalam  implementasi peranan pemuda dalam pembangunan.
3.  Mengumpulkan bahan
Langkah  ini  sangat  penting  di  dalam  menyusun  sebuah  karya ilmiah.  Berbeda  dengan  menulis  fksi  yang  bisa  saja  berdasarkan imajinasi,  karya  ilmiah  tidaklah  demikian.  Agar  tulisan  itu  tidak kering,  kita  memerlukan  sejumlah  teori  dan  data  yang  mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya. Adapun  data  itu  sendiri  dapat  diperoleh  melalui  kegiatan  observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
4.  Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap
Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data  yang  telah  dipersiapkan  sebelumnya.  Langkah  pengembangan tersebut  harus  pula  memperhatikan  kaidah-kaidah  kebahasaan  yang berlaku pada penulisan karya ilmiah.


Tugas
KELAS XI BHS

https://forms.gle/kggASQCwMdoRewiQ9


PHB BAHASA INDONESIA X dan XI

  PHB BAHASA INDONESIA X https://forms.gle/3c4mk86SdT2sLxBL6 PHB BAHASA INDONESIA XI https://forms.gle/xfrqHEsjNDRi9toL9