DATA SISWA YANG RESPON

Kamis, 09 September 2021

XI IPA5, Kamis, 9 September 2021

 

Kegiatan 2
Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi

 

      Berdasarkan  kaidah  kebahasaan  secara  umum,  teks  eksplanasi  sama dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra),  teks  eksplanasi  menggunakan  banyak  kata  yang  bermakna denotatif.
     Sebagai  teks  yang  berisi  paparan  proses,  baik  itu  secara  kausalitas maupun  kronologis,  teks  tersebut  menggunakan  banyak  konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
a.  Konjungsi  kausalitas,  antara  lain, sebab,  karena,  oleh  sebab  itu,  oleh karena itu,sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
 

     Teks  eksplanasi  yang  berpola  kronologis  juga  menggunakan  banyak keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya. 

Berikut contohnya.
     Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelimarambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan,fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak  ditimbun  di  bawah  kulit  sehingga  perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna dan siap dilahirkan. 

     Berkenaan  dengan  kata  ganti  yang  digunakannya,  teks  eksplanasi langsung merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, yang bukan berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk fenomenanya itu berupa kata  benda,  baik  konkret  maupun  abstrak,  seperti demonstrasi,  banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah; dan bukan kata ganti orang, seperti ia, dia, mereka. Karena objek yang dijelaskannya itu berupa fenomena, tidak berbentuk  personal  (nonhuman  participation),  dalam  teks  eksplanasi  itu pun ditemukan banyak kata kerja pasif. Hal itu seperti kata-kata berikut: terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun, dandilahirkan.
     Di  dalam  teks  itu  pun  dijumpai  banyak  kata  teknis  atau  peristilahan, sesuai dengan topik yang dibahasnya. Apabila topiknya tentang kelahiran, istilah-istilah biologi yang muncul. Demikian pula apabila topiknya tentang kesenian daerah, istilah-istilah budaya sering digunakan. Apabila topiknya tentang fenomena kebaikan BBM, istilah ekonomi dan sosial akan sering muncul.

Tugas
1.  Kerjakanlah  secara  mandiri.  Untuk  berlatih,  tulislah  masingmasing lima contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas,
kronologi,  dan  yang  berketerangan  waktu.  Kamu  bisa  mengerjakan
tugas ini pada google forms!


https://forms.gle/UFZ8JJUY9TM7L3Kj7

XI IPA4, Kamis, 9 September 2021

 B. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi
 

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. menyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi;
2. menyajikan hasil teks eksplanasi.
 

        Pada  pembahasan  sebelumnya,  kamu  telah  memahami  bagaimana mengenali  teks  eksplanasi  yang  memuat  pengetahuan  dan  urutan kejadiannya.  Pada  pembahasan  ini,  kamu  harus  mampu  menyusun  dan menyajikan teks eksplanasi.

 Kegiatan 1
Menyusun Bagian-Bagian Pokok Teks Eksplanasi
 

      Sebenarnya tidak ada perbedaan istilah antara struktur teks eksplanasi dengan bagian-bagian pokok teks eksplanasi. Kita ingat kembali ciri-ciri teks eksplanasi.

1.  Strukturnya  terdiri  atas  pernyataan  umum  (gambaran  awal  tentang apa  yang  disampaikan),  deretan  penjelas  (inti  penjelasan  apa  yang disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2.  Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
3.  Faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang sains.
 

   Jadi, bagian-bagian teks eksplanasi adalah pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.
 

...........................................................................................................................

Perhatikan contoh berikut!  

        Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang  banyak  dialiri  oleh  aliran  sungai.  Secara  sederhana,  banjir  dapat didefnisikan  sebagai  hadirnya  air  di  suatu  kawasan  luas  sehingga menutupi  permukaan  bumi  kawasan  tersebut.  Dalam  pengertian  yang luas,  banjir  dapat  diartikan  sebagai  suatu  bagian  dari  siklus  hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di
permukaan  bumi  dominan  ditentukan  oleh  tingkat  curah  hujan,  dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Air hujan sampai di permukaan bumi dan mengalir di permukaan bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk  alur-alur  sungai.  Alur-alur  sungai  ini  dimulai  di  daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut. Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah  hulu,  tengah,  dan  hilir.  Di  daerah  hulu  yang  biasanya  terdapat di daerah pegunungan, gunung, atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.

        Di  daerah  tengah,  umumnya  merupakan  daerah  kaki  pegunungan, kaki  gunung,  atau  kaki  bukit.  Alur  sungai  melebar  dan  potongan melintangnya  berbentuk  huruf  “U”.  Tebing  sungai  tinggi.  Terjadi  erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar,
dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Apabila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan  sungai  yang  di  dalam  alur,  tetapi  air  sungai  tidak  melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
       Di  daerah  hilir,  umumnya  merupakan  daerah  dataran.  Alur  sungai lebar  dan  bisa  sangat  lebar  dengan  tebing  sungai  yang  relatif  sangat rendah  dibandingkan  lebar  alur.  Alur  sungai  dapat  berkelok-kelok seperti  huruf  “S”  yang  dikenal  sebagai  “meander”.  Di  kiri  dan  kanan
alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang  meluap  sehingga  dikenal  sebagai  “dataran  banjir”.  Di  segmen  ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan  dataran  banjir.  Terjadi  erosi  horizontal  yang  mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya 

.....................................................................................................................................

     Dari  penjelasan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  banjir  merupakan peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir  juga  dapat  terjadi  di  sungai,  ketika  alirannya  melebihi  kapasitas saluran  air,  terutama  di  selokan  sungai.  Akibatnya,  mampu  merendam
dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
     Paragraf  pertama  teks  di  atas  merupakan  bagian-bagian  pernyataan umum. Paragraf kedua merupakan bagian deretan penjelas, dan paragraf terakhir merupakan bagian interpretasi.


Tugas
1.  Bacalah teks berikut ini dengan saksama!


     Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 07.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10  km.  Bencana  ini  merupakan  gempa  bumi  terdahsyat  dalam  kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakannya meliputi Aceh, Sumatra
Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Tailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

    Gempa ini juga mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan Tailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
    Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang
sejarah.  Indonesia,  Sri  Langka,  India,  dan Tailand  merupakan  negara dengan jumlah kematian terbesar.

    Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena  tsunami.  Namun,  kebanyakan  korban  disebabkan  oleh  tsunami
yang menghantam pantai Barat Aceh dan Sumatra Utara.

    Di Sri Lanka dikonfrmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.
    Di Tailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.

     Bahkan di Somalia, di benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan jatuh lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar atau mungkin hampir semua dari mereka adalah para nelayan.
    Gempa  Bumi  dan  Tsunami  Aceh  yang  juga  menghantam Tailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili  1960  yang  mencapai  9.5  skala  richter, gempa  Aceh  menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang
paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.
(Sumber: wikipedia.org)


ABSEN DAN TUGAS

XI IPA4

2.  Ikutilah instruksi di bawah ini!
a.  Tentukanlah  mana  yang  merupakan  pernyataan  umum,  deretan penjelas, dan interpretasi.
b. Carilah kalimat-kalimat yang memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).

https://forms.gle/VsAwFhq12fZvmukJ6 

PHB BAHASA INDONESIA X dan XI

  PHB BAHASA INDONESIA X https://forms.gle/3c4mk86SdT2sLxBL6 PHB BAHASA INDONESIA XI https://forms.gle/xfrqHEsjNDRi9toL9