DATA SISWA YANG RESPON

Selasa, 04 Desember 2012

Pengertian Resensi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku (majalah itu memuat), (buku-buku yang baru terbit).

Secara etimologi, "Resensi" berasal dari bahasa Latin, dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai, mengulas sebuah buku.

Berikut ini Definisi, Arti dan Pengertian Resensi Menurut Beberapa Para Ahli
WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.

Resensi menurut Panuti Sudjiman (1984) adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.

Saryono (1997:56) menjelaskan Pengertian Resensi sebagai sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif- tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.

Selasa, 04 September 2012

MACAM-MACAM PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMANYA | JENIS-JENIS PARAGRAF

1.   Paragraf deduktif
Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
2.  Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
Contoh: Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya. Air sungai mulai meluap. Di mana-mana terjadi banjir bahkan banyak pohon yang roboh dan tumbang. Rupanya musim hujan sudah mulai tiba.
3.    Paragraf Campuran
Paragraf Campuran adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh: Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
4.     Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar
Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
Contoh: Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Minggu, 12 Agustus 2012

Menjelaskan secara Lisan Uraian Topik Tertentu dari Hasil Membaca (Artikel atau Buku)

Berbicara merupakan kepandaian manusia untuk mengeluarkan suara dan menyampaikan pendapat dari pikirannya.
Berbicara dapat merujuk ke:
  • Pidato
  • Pembicaraan umum, proses berbicara pada sekelompok orang
  • Gaya pengucapan, bagaimana bagian tubuh yang terlibat dalam menghasilkan suara berjalan
  • Peniruan berbicara, peniruan pembicaraan manusia oleh hewan berbicara terlatih
  • Bahasa hewan, suara seperti nyanyian burung yang kadang-kadang disebut "berbicara"
  • Perpaduan berbicara, produksi buatan atas pembicaraan manusia
 Bahasa Indonesia Kelas XI
Menjelaskan secara Lisan Uraian Topik Tertentu dari Hasil Membaca (Artikel atau Buku)

A. Pahami artikel berikut. Catatlah pokok-pokok isi artikel yang berjudul ” Rimba
Gambut Menanti Ajal”!

Rimba Gambut Menanti Ajal
Hutan gambut Sumatra terkikis hutan tanaman
industri. Ini bisa menjadi awal datangnya petaka banjir
asap dan kekurangan air. Kecemasan itu pelan-pelan
merasuki perkampungan Suku Akit di pedalaman
hutan Semenanjung Kampar, Riau. Aroma kekhawatiran
seperti meletup dari gubuk-gubuk buruk
di tengah hutan. Lelaki-lelaki perkasa dari suku itu
kini sering pulang berburu dengan wajah getir.
Tangan mereka kosong. Tak ada tangkapan, tiada
pula madu hutan.
Hutan yang didiami Ajib dan tetangga-tetangganya
beberapa tahun ini telah berubah. Ajib bercerita,
sudah beberapa tahun ini, ”kampungnya” alias hutan
gambut itu digangsir. Banyak yang datang dengan
membawa mesin-mesin gergaji. Lalu pelan-pelan
kicau burung pun tergantikan deru gergaji mesin.
Raungan gergaji itu juga mengganggu lebah-lebah
madu sialang. Itulah yang membuat kehidupan 380
keluarga suku Akit kian pahit.
Itu baru sebagian ancaman. Ancaman lainnya
adalah ”kampung” Ajib itu mulai dikeruk tanahnya
dan dibangun parit-parit besar agar air di tanah
gambut mengering. Gambut memang tanah yang
penuh tumpukan ranting yang tak terurai sempurna
selama puluhan tahun sehingga strukturnya seperti
spons atau busa yang mengandung banyak air.
Dengan parit, air di tanah gambut akan mengering
dan bisa disulap menjadi hutan akasia yang menjadi
bahan baku pabrik kertas dan bubur kertas.
Pohon ditebang, tanah dipapras, membuat
”kampung” suku Akit kian sempit. Akibatnya, sudah
banyak yang mengungsi ke pedalaman Taman
Nasional Bukit Tiga Puluh di Indragiri Hilir.
Kampung Akit dan hutan gambut di
Semenanjung Kampar adalah hutan yang kalah.
Menurut data Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau
(Jikalahari), di hutan itu kini sedikitnya ada tujuh perusahaan
besar yang tiap hari mengerahkan mesinmesin
penebang. Sebagian perusahaan itu
menebang pohon untuk diolah menjadi bubur kertas.
Untuk memenuhi pasokan bahan bakunya, ada
perusahaan yang mengubah hutan gambut alam
menjadi hutan dengan tanaman yang seragam atau
dikenal sebagai hutan tanaman industri (HTI).
Kerusakan itu belum termasuk kerusakan yang
ditimbulkan 52 persen penduduk sekitar hutan yang
ikut-ikutan menebangi hutan.
3 Teks Mendengarkan (halaman 242)
28 Pelajaran II Frasa dan Klausa
Tergerusnya hutan gambut ini membuat waswas
para pencinta lingkungan. Menurut data World Wild
Fund (WWF) Indonesia, luas hutan dan lahan gambut
di Indonesia mencapai 20 juta hektare. Empat juta
hektare di antaranya ada di Riau. Salah satu hutan
gambut Riau yang terkenal adalah Semenanjung
Kampar, kampung Suku Akit. Pada 1990-an hutan
ini tercatat sebagai salah satu yang terluas di
Sumatra. Membujur di pesisir timur Riau, hutan ini
pada 1997 luasnya masih sejuta hektare. Kini hutan
gambut itu tinggal secuil.
Disadur dari: Tempo, 16 Juli 2006

Langkah-Langkah Menyampaikan Topik
Kata artikel tidak asing lagi bagi Anda. Anda dapat menemukan
artikel di koran atau majalah. Artikel merupakan bentuk karangan yang
membahas berbagai masalah. Masalah yang dibahas dalam artikel
masalah yang aktual. Artikel menyajikan informasi bagi pembaca. Artikel
berbentuk karangan deskripsi atau eksposisi. Dengan membaca artikel,
Anda diharapkan mengerti masalah yang dibahas.
Untuk menemukan topik artikel diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Membaca dan memahami artikel secara utuh.
2. Mencatat pokok-pokok isi artikel. Pokok-pokok isi artikel merupakan
sesuatu hal yang dibahas.
3. Mencatat topik dan pokok permasalahan yang dibahas dalam artikel.
4. Memberikan pendapat atau uraian beserta alasan terhadap topik yang
ditemukan.
5. Menyampaikan secara lisan topik artikel yang dibaca dengan alasan
perlunya membaca artikel tersebut.
B. Anda telah mencatat pokok-pokok isi artikel ” imba ambut Menanti Ajal”.
Sekarang lakukan kegiatan berikut!
1. Sampaikan isi artikel secara lisan dan ungkapkan pendapat Anda sendiri
mengenai artikel tersebut!
2. Kemukakan alasan Anda dengan data pendukung!
3. Buatlah rangkuman isi artikel!

Jumat, 24 Februari 2012

Hikayat Bayan Budiman

Hikayat Bayan Budiman

Sebermula ada saudagar di negara Ajam.Khojan Mubarok namanya,terlalu amat kaya,akan tetapi ia tiada beranak.tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan,maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan Maimun.
Setelah umurnya Khojkan maimun lima tahun,
maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun,ia di pinangkan dengan anak saudagar yang kaya,amat elok parasnya,namanya Bibi Zainab.
Hatta beberapa lamanya khojan Maimun beristri itu,ia membeli seekor burung bayan jantan.Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina,lalu di bawanya ke rumah dan di taruhnya hampir sangkaran bayan juga
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut,lalu minta izinlah dia kepada istrinya.Sebelum dia pergi ,berpesanlah dia pada istrinya itu,jika ada barang suatu pekerjaan,mufakatlah dengan dua ekor unggas itu,hubaya-hubaya jangan tiada ,karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
Hatta beberapa lama di tinggal suaminya,ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok.Berkencanlah mereka unyuk bertemu melalui seorang perempuan tua.maka pada suatu malam,pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu,maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT.maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura2 tidur.maka bayan pun berpura2 terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab perg mendapatkan anak raja.maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.Setelah ia sudah berpikir demikian itu,mak ujarnya,"Aduhai Siti yang baik paras,pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu.Apapun hamba ini haraplah tuan,jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan,Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya.Baiklah tuan pergi,karena sudah di nanti anak raja itu.Apatah di cara oleh segala manusia di dunia ini selain martabat,kesabaran,dan kekayaan?Adapun akan hamba,tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut.Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu.
Hatta setiap malam,Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu,dan setiap berpamitan dengan bayan ,maka di berilah ia cerita2 hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung tersebut bercerita,hingga akhirny lah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya.




Hikayat Bayan Budiman adalah hikayat Melayu yang menyadur kisah berbingkai dari India, Sukasaptati. Penulis hikayat ini sendiri mengambil adaptasi yang berasal dari Persia. Menurut teks, terjemahan dari Persia dilakukan oleh Kadi Hassan pada 773 H (1371 M).
Hikayat ini bercerita tentang seorang burung bayan yang mencoba mencegah seorang perempuan muda yang hendak menyeleweng, dengan cara mengisahkan cerita-cerita menarik.
 

Unsur intrinsik hikayat bayan budiman
Tema                                     : kesetiaan seorang istri kepada suaminya yang diujiAmanat : janganlah me
nghianati suami
Latar                                       : tempat: rumah Bibi ZenabWaktu : pada masa suatu malamSuasana: tegang
Tokoh                          : Bibi Zenab, Khojan Maimun, saudagar yang kayaPenokohan : Khojan Maimun : sangat mempercayai istri danTuhanBibi Zenab : memiliki sifat mudah te
rgiurAlur : majuSudut pandang :orang ketiga

Unsur ekstrinsik Hikayat Bayan Budiman
Budaya                                    : berlayar dan menikahkan anak berumur 15 tahun
Religi                           : percaya kepada adanya dosa dan keyakinan pada Allah Swt

 

PHB BAHASA INDONESIA X dan XI

  PHB BAHASA INDONESIA X https://forms.gle/3c4mk86SdT2sLxBL6 PHB BAHASA INDONESIA XI https://forms.gle/xfrqHEsjNDRi9toL9