DATA SISWA YANG RESPON

Selasa, 17 Maret 2020

Selasa, 17 maret 2020 kelas xi ipa, ips, bhs

Tugas
Setelah mempelajari karya ilmiah, diskusikanlah dengan kelompokmu!
1.  Bacalah salah satu karya ilmiah yang anda sukai, bisa karya ilmiahnya sendiri atau orang lain.
2.  Analisislah bagian-bagian karya ilmiah tersebut.


No.      Bagian Karya Ilmiah             Tanggapan/Informasi

a.  halaman judul,                                 .................?
b. kata pengantar,                                .................?
c.  dafar isi,                                          .................?
d. pendahuluan,                                  .................?
e. pembahasan,                                   .................?
f. simpulan,                                        .................?
g. dafar pustaka.                                .................?

tugasnya difoto atau di scan dikirim di sini

Absen kelas XI IPS 4
Selasa, 17/03/2020
https://forms.gle/AKJe9XQo5WfnojbE6

Absen kelas XI BHS
Selasa, 17/03/2020
https://forms.gle/xbJgKorfnh7NwYsu7


 Absen kelas XI IPS 4
Selasa, 17/03/2020
https://forms.gle/YRgmLLdrZF1B8SpD9


KARYA ILMIAH

 KARYA ILMIAH

Pernahkah kalian membuat karya tulis ilmiah? Karya ilmiah atau tulisan ilmiah  adalah  tulisan  yang  berisi  tentang  fenomena  atau  peristiwa  yang ditulis  berdasarkan  kenyataan  (bukan fksi). Misalnya,  tulisan  tentang  ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui studi kepustakaan,  penelitian,  atau  pengalaman  di  lapangan,  dan  pengetahuan orang lain sebelumnya.

Untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini kamu akan belajar:
1.  mengidentifkasi informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang dibaca;
2.  merancang informasi, tujuan, dan esensi dalam karya ilmiah;
3.  menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah; dan
4.  mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memperhatikan isi, sistematika,
dan kebahasaan.

A.Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya
Ilmiah yang Dibaca


Mengidentifkasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca. Karya  ilmiah  dapat  ditulis  dalam  berbagai  bentuk  penyajian.  Setiap bentuk  itu  berbeda  dalam  hal  kelengkapan  strukturnya.  Secara  umum,
bentuk  penyajian  karya  ilmiah  terbagi  ke  dalam  tiga  jenis,  yaitu  bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk formal.

1.  Bentuk Populer
Karya  ilmiah  bentuk  ini  sering  disebut  karya  ilmiah  populer. Bentuknya manasuka. Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh sebagian besar  orang  karena  gayanya  yang  menarik  dan  bahasanya  mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

2.  Bentuk Semiformal
Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
a.  halaman judul,
b. kata pengantar,
c.  dafar isi,
d. pendahuluan,
e. pembahasan,
f. simpulan, dan
g. dafar pustaka.

Bentuk  karya  ilmiah  semacam  itu,  umumnya  digunakan  dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah.

3. Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi.  Unsur-unsur  karya  ilmiah  bentuk  formal, meliputi  hal-hal
sebagai berikut.
a.  Judul
b.  Tim pembimbing
c.  Kata pengantar
d.  Abstrak
e.  Dafar isi
f.  Bab Pendahuluan
g.  Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis
h.  Bab Metode penelitian
i.  Bab Pembahasan hasil penelitian
j. Bab Simpulan dan rekomendasi
k.  Dafar pustaka
l. Lampiran-lampiran
m.  Riwayat hidup

Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut.
1. Judul
Judul  dalam  karya  ilmiah  dirumuskan  dalam  satu  frasa  yang jelas  dan  lengkap.  Judul  mencerminkan  hubungan  antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas,  ataupun  determinatif.  Judul  juga  mencerminkan  dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.

Contoh:
AKTIVITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
(Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual)
Siswa SMA Labschool UPI Bandung

Dari judul di atas, dapat diketahui bahwa:

a.  masalah yang diteliti  : aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa
b. ruang lingkup penelitian  : kecerdasan emosi dan intelektual siswa
c.  tujuan penelitian  : mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas pergaulan dengan   prestasi belajar siswa
d. subjek penelitian  : siswa SMA Labschool UPI Bandung
e. metode penelitian  : deskriptif-komparatif

Penulisan  judul  dapat  dilakukan  dua  cara.  Pertama,  dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua,  dengan  menggunakan  huruf  kecil  kecuali  huruf-huruf  pertamanya. Apabila  cara  yang  kedua  yang  akan  digunakan,  maka  kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentangserta kata-kata depan seperti di,  dari, dan ke huruf  pertamanya  tidak  boleh  menggunakan  huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun koma.

2. Pendahuluan
Pada  karya  ilmiah  formal,  bagian  pendahuluan  mencakup latar  belakang  masalah,  identifkasi  masalah,  pembatasan  masalah, perumusan  masalah,  tujuan  penelitian,  dan  manfaat  atau  kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan defnisi operasional dan sistematika penulisan.

a. Latar Belakang Masalah
Uraian  pada  latar  belakang  masalah  dimaksudkan  untuk menjelaskan  alasan  timbulnya  masalah  dan  pentingnya  untuk dibahas,  baik  itu  dari  segi  pengembangan  ilmu,  kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.

b. Perumusan Masalah
Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa,  bagaimana.  Berangkat  dari  pertanyaan  itulah,  penulis menganggap  perlu  untuk  melakukan  langkah-langkah  pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.

c. Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)
Tujuan  merupakan  pernyataan  mengenai  fokus  pembahasan  di dalam  penulisan  karya  ilmiah  tersebut;  berdasarkan  masalah  yang telah  dirumuskan.   Dengan  demikian,  tujuan  harus  sesuai  dengan masalah pada karya ilmiah itu.

d. Manfaat
Perlu  diyakinkan  pula  kepada  pembaca  tentang  manfaat  atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu  bidang  ilmu  ataupun  untuk  pihak  atau  lembaga-lembaga tertentu.

3. Kerangka Teoretis
Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup  pula  di  dalam  bagian  ini  adalah  kerangka  pemikiran  dan hipotesis.  Kerangka  teoretis  dimulai  dengan  mengidentifkasi  dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan
hipotesis. Di samping itu, dalam kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap  penelitian-penelitian  yang  telah  dilakukan  para  penulis terdahulu.  Langkah  ini  penting  dilakukan  guna  menambah  dan memperoleh  wawasan  ataupun  pengetahuan  baru,  yang  telah  ada sebelumnya.  Di  samping  akan  menghindari  adanya  duplikasi  yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai  hakikat  dan  kegunaan  penelitian  itu  dalam  perkembangan
ilmu secara keseluruhan.

4. Metodologi Penelitian
Dalam  karya  tulis  yang  merupakan  hasil  penelitian,  perlu dicantumkan  pula  bagian  yang  disebut  dengan  metode  penelitian. Metodologi  penelitian  diartikan  sebagai  prosedur  atau  tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan,
sampai dengan pelaporannya

Setiap  penelitian  mempunyai  metode  penelitian  masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metodemetode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.

a.  Metode  deskriptif,  yakni  metode  penelitian  yang  bertujuan  hanya menggambarkan  fakta-fakta  secara  apa  adanya,  tanpa  adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.

b. Metode  eksperimen,  yakni  metode  penelitian  bertujuan  untuk memperoleh  gambaran  atas  suatu  gejala  setelah  mendapatkan perlakuan.

c.  Metode  penelitian  kelas,  yakni  metode  penelitian  dengan  tujuan untuk  memperbaiki  persoalan-persoalan  yang  terjadi  pada  kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.

5. Pembahasan
 Bagian  ini  berisi  paparan  tentang  isi  pokok  karya  ilmiah,  terkait dengan  rumusan  masalah/tujuan  penulisan  yang  dikemukakan  pada bab  pendahuluan.  Data  yang  diperoleh  melalui  hasil  pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya. Sekiranya  diperlukan,  pembahasan  dapat  dilengkapi  dengan berbagai  sarana  pembantu  seperti  tabel  dan  grafk.  Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel  dan  grafk merupakan cara efektif dalam menyajikan  data dan  informasi.  Sajian  data  dan  informasi  lebih  mudah  dibaca  dan disimpulkan.  Penyajian  informasi  dengan  tabel  dan  grafk  memang
lebih  sistematis  dan lebih  enak  dibaca,  mudah  dipahami,  serta  lebih menarik  daripada  penyajian secara verbal.Penulis  perlu  menggunakan  argumen-argumen  yang  telah dikemukakan  dalam  kerangka  teoretis.  Pembahasan  data  dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah  keratan-keratan  daging  yang  dihasilkannya.  Namun,  apabila
tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan

6. Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari  simpul  masalah  (pendahuluan),  kerangka  teoretis  yang  tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan  merupakan  kajian  terpadu  dengan  meletakkan  berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di  atas  dengan  meletakkannya  dalam  kerangka  pikir  yang  mengarah kepada simpulan.
Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut  umpamanya  berupa  pengembangan  ilmu  pengetahuan, kegunaan  yang  bersifat  praktis  dalam  penyusunan  kebijakan.  Halhal  tersebut  kemudian  dituangkan  ke  dalam  bagian  yang  disebut rekomendasi atau saran-saran.

7. Dafar Pustaka
Dafar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupunsumbersumber  lain  dari  internet.  Semua  sumber  tertulis  atau  tercetak  yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam dafar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh
dicantumkan di dalam dafar pustaka. Cara  menulis  dafar  pustaka  berurutan  secara  alfabetis,  tanpa
menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak  tempat  lebih  dari  satu  baris  ditulis  dengan  jarak  satu  spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan dafar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun
terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit

PHB BAHASA INDONESIA X dan XI

  PHB BAHASA INDONESIA X https://forms.gle/3c4mk86SdT2sLxBL6 PHB BAHASA INDONESIA XI https://forms.gle/xfrqHEsjNDRi9toL9