XI IPA4
Kiat Berwawancara Kerja
Bagi perusahaan, wawancara merupakan kesempatan untuk menggali
kualifkasi calon pegawai secara lebih mendalam, melihat kecocokannya
dengan posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat perusahaan. Wawancara
pun menjadi ajang tanya jawab antara pewawancara dengan calon.
Agar mudah dipahami oleh mitra bicara, kita harus berbicara dengan
jelas. Usahakan agar kita tidak berbicara terlalu cepat atau lambat,
atur juga suara agar jelas terdengar. Suara yang terlalu pelan membuat
kita terlihat kurang percaya diri, sementara suara yang terlalu keras
membuat kita terlihat agresif. Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi
suatu keharusan.
Selain itu, perhatikan betul apa yang
disampaikan pewawancara agar kita dapat memberikan jawaban yang relevan.
Tidak ada salahnya menanyakan kembali atau mencoba mengulangi
pertanyaan yang diajukan untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah
benar. Namun, jangan
melakukannya terlalu sering karena
justru akan membuat pewawancara mempertanyakan daya tangkap kita.Bahasa
tubuh pun ikut memegang peranan. Gerakan nonverbal seperti mengangguk
atau sikap tubuh yang agak condong ke depan menunjukkan bahwa kita
tertarik pada apa yang disampaikan si pewawancara. Pastikan pula kita
menjaga kontak mata dengan pewawancara karena kontak mata
penting dalam proses komunikasi, termasuk dalam wawancara kerja.
Singkatnya, akan lebih baik jika kita mampu menampilkan sikap yang
antusias secara verbal maupun nonverbal. Oleh karena itu, hindari bahasa
tubuh yang dapat diartikan negatif, seperti menggoyangkan kaki,
mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata. Cara berbicara
yang percaya diri namun tidak terkesan sombong dapat menarik minat pewawancara.
Pada saat berbicara, hindari uraian yang panjang lebar dan
bertele-tele. Cobalah mengemas kalimat secara singkat dan terfokus,
tetapi tetap menarik. Kita diharapkan mampu menunjukkan bahwa kita
adalah orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Ceritakanlah
kemampuan atau pengalaman yang relevan dengan posisi tersebut. Hindari
mengkritik atasan atau rekan kerja sebelumnya karena ini menunjukkan
sikap yang tidak profesional.
Selama wawancara
berlangsung, jadilah diri sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar klise,
namun jauh lebih baik menjadi diri sendiri dan berbicara dengan jujur,
daripada mencoba mengatakan sesuatu
yang menurut kita akan
membuat pewawancara merasa terkesan. Jangan melebih-lebihkan kualifkasi
kita, apalagi mengelabui dengan memberikan data yang tidak benar. Cepat
atau lambat, pewawancara akan menemukan bahwa data tersebut hanyalah
karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu mengenali diri kita sendiri dengan
tepat.
Pewawancara biasanya memberikan kesempatan kepada
kita untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara. Gunakanlah
kesempatan ini secara elegan dengan cara menunjukkan rasa ingin tahu
kita tentang lingkup dan deskripsi tugas posisi yang dilamar, kesempatan
pengembangan diri,
dan sebagainya. Ini wajar karena bersikap
pasif dan menyerahkan segala sesuatu kepada pihak perusahaan tidak akan
menambah nilai kita di mata pewawancara.
Calon yang ingin bertanya dalam porsi yang tepat menunjukkan
kesungguhan minatnya pada posisi yang ditawarkan dan juga pada
perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula pembicaraan mengenai
gaji
dan tunjangan. Pewawancara sangat menghargai kandidat yang mampu
menentukan nominal gaji yang ia harapkan karena dianggap dapat melakukan
penilaian atas kemampuannya dan tugas-tugas yang akan dilakukan. Tefntu
saja angkanya harus logis sambil tetap membuka kesempatan untuk
negosiasi.
Dengan persiapan matang dan unjuk diri yang
baik saat wawancara, kita telah meninggalkan kesan yang layak untuk
dipertimbangkan oleh perusahaan.
(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam Wawancara Kerja” dalam Kompas dengan pengubahan)
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.1.
Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam
teks. Pada contoh teks berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan
yang dimaksud berupa pengertian wawancara dan manfaat bagi suatu
perusahaan (paragraf 1).
2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik yang ditentukan (paragraf 2–9).
3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk-petunjuk itu dijalankan dengan baik (paragraf 10).
Marilah
menelaah teks secara berkelompok! Bacalah teks berjudul “Kiat Menata
Rambut Pendek” di bawah ini dengan saksama! Mintalah salah seorang
temanmu di kelompok untuk membacakan teks tersebut
Tugas 1
Setelah kamu membaca teks tersebut, selanjutnya ikutilah instruksi di bawah ini!
1. Jelaskanlah struktur pembentuk teks tersebut secara jelas!
2. Simpulkan teks tersebut berdasarkan kelengkapan strukturnya!
3. Tuliskan hasil kerjamu di google forms!
berikut ini pada lembar terpisah atau buku kerjamu!
Link google forms XI IPA4
https://forms.gle/3eTZ9JY5zAc5wcnJ9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar